Jangan Salahkan Majikan di Arab, Basmi Oknum KBRI ARAB!


Sekali lagi mengomentari tentang carut marutnya dunia TKI informal di Tanah Arab. lho kok baru sekarang Pak de ngomong, kenapa nggak dari dulu? … naghh itu masalahnya, yang jadi masalah dulu disono. Dubes RI di Qatar lebih percaya omongan oknum local staff KBRI daripada mulut saya. Maklum, itu tikus emang udah persis seperti penjilat sengkuni dalam wayang.

Lagipula saya juga bukan orang dalam KBRI, sehingga trust kepada saya sangat sedikit. padahal klo secara teknis, karena saya juga punya akses masuk ke CID (Central Inteligent Departemen) … jangankan nomor passport atau nama majikan si TKI/TKW, kapan dia masuk ke Qatar. bahkan berapa jumlah gajinya pun saya bisa tahu…. dan berkali-kali saya mengirimkan informasi itu secara diam-diam (klo ketahuan bisa dipecat saya) untuk membantu. Tapi apa daya, saya tetaplah orang diluar mereka …

Back to laptop

Saat menghadapi sengketa Majikan versus Pembantu TKW, saya selalu berada dalam dilema. 1. Majikan merasa dibohongi oleh Agen disono yang bekerjasama dengan oknum tikus KBRI. 2. Si TKW juga telah diberi informasi palsu mengenai hak-hak dia dan perlindungannya dari Kerajaan Qatar. 3. Saya selalu kurang bukti untuk menekuk si Tikus kamprett itu

Kita bahas 1-1 

1. Majikan dikadalin padahal sudah bayar mahal

Ingat!, nggak semua orang Arab itu kaya-kaya. Biaya untuk mendatangkan seorang TKW berkisar 4000-5000 riyal. Uang segitu biasanya mereka dapat dari meminjam uang di bank. Walau tanpa jaminan, tapi resikonya mereka nggak dapet Tunjangan Hari Tua jika nggak bisa mengembalikan sebelum jatuh tempo.

Setelah membayar mahal-mahal, ternyata si pembantu ora pinter, tukang tidur, bikin teh Arab saja ora iso apalagi masah nasi bukhori. Disuruh ngalor malah ngidul. Ditanya pake bahasa Arab, jawabnya Yaa sinn (malah doain mati). Dibilangin pake bahasa Inggris malah ngucap “i love u” … kan cemburu si nyonya.

Disuruh kembali ke Agen PJTKI untuk ditukar juga nggak mau (lihat poin 2 ntar yaa) … ehh malah minta dibeliin tiket ke Indonesia seharga 1.300 riyal. Naghh mummet too

2. Doktrin Sessat oknum setan local staff KBRI

Ini adalah akar masalahnya, klo bisa dibasmi, dijamin nasib para TKW di Arab bisa seperti kawan-kawannya di Asia Timur yang bener2 faham apa hak dan kewajibanya.

Saat datang pertama kali di bumi Arab, mereka dijemput oleh agen dan dibriefing oleh agen tentang hak-hak mereka. Biar lebih meyakinkan, materi briefing palsu tadi disampaikan oleh oknum WNI di Agen ditambah oleh Oknum setan di KBRI. opo materi ini, silahkan cek table berikut:

No Kebohongan Faktanya
1 Harus kuat, tahan, sabar dan kerasan minimal 3 bulan. Jika kurang dari itu, akan ditangkap polisi, dipenjara dan dicambuk.Dan harus membayar denda 5000 riyal (10juta rupiah) Selama 3 bulan pertama, agen harus memberi garansi kepada majikan. Jika ternyata majikan tidak sregg dengan kinerja pembantu selama 3 bulan.Si pembantu boleh dikembalikan ke agen, dan agen wajib memulangkan si TKW keIndonesia.Dan majikan berhak mendapatkan uangnya kembali, atau pembantu baru.
2 Kedutaan bukan tempat penampungan Jika kabur selama 1×24 jam, TKW boleh meminta bantuan hukum pada kedutaan atau kepolisian untuk mediasi
3 Klo kabur, jangan lari ke Polisi, nanti dipenjara KBRI bukan tempat penampungan, lha terus ke kantor Polisi juga nggak boleh… maka nggak heran klo ada TKW-TKI yang hidup menggelandang di bawah jembatan. Polisi juga nggak berhak menangkap, karena nggak ada aduan kejahatan dari Majikan… sussah to
4 Tidak dijelaskan tentang libur dan jam kerja UU KerajaanQatarmengharuskan Majikan untuk memberi libur TKW tiap hari Jum’at dan jam istirahat minimal 8 jam/hari.
5 Tidak memberikan alamat kantor polisi dan KBRI terdekat. Opo maneghh no.telpon,wisblass ora ono Setiap TKW harus dibekali alamat-alamat penting darurat, seperti: Kedutaan, Kepolisian terdekat, Rumah sakit dan Kantor Agen

Itu adalah lima poin utama … sebenarnya  buanyak

Intinya, kenapa kekerasan yang menimpa para TKW Indonesia lebih banyak daripada yg dialami TKW Filipina. Para majikan arab akan berfikir 100kali untuk memperkosa pembantu asal Filipina, karena Kedutaan Filipina sangat protektif, dan berani menyeret majikan ke hukuman cambuk.

Naghh kalau memperkosa pembantu asal Indonesia, Si Majikan cuma berfikir dua kali: Pertamax, semoga si TKW kecanduan dan mau dijadikan istri simpanan :mrgreen: … Keduax, klo emang gak mau, ya tampol aja, siram aja pake air panas … klo udah bosen buangg…

Lain kali kita bahas yang pertamax … agak saru tapi enak :mrgreen:

3. Tikus-tikus KBRI

para tikus itu emang licik, dan saya selalu gagal mendapatkan bukti fisik. Pengen sekali melaporkan, tapi apa daya, tanpa bukti malah saya ntar yang kena pasal fitnah 😦

14 thoughts on “Jangan Salahkan Majikan di Arab, Basmi Oknum KBRI ARAB!

    1. Amama Ali Penulis Tulisan

      gak saya bawa pulang ke Indo mas bro, cuma bisa print out dalam kantor lalu kirim faks, habis itu print out harus disobek gak boleh bawa pulang

      Suka

      Balas
  1. raya

    akar masalahnya ada di pemerintah indonesia karena tidak mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi penduduknya. kalo ada lapangan pekerjaan, gak mungkin harus banyak-banyak ekspor tki yang ujungnya timbul banyak masalah.

    Suka

    Balas
  2. elsabarto

    raja tega ya oknum2 kuwi, sedulur senegara malah dijerumuskan demi perut dia sendiri..
    cuma bisa doain semoga dapat hidayah & gak jadi kerak neraka

    Suka

    Balas
  3. Vespa Ijo Rider

    jangankan di ra’ab sono mas…
    begitu pulang nyampe bandara, udah langsung dipalakin ama setan2 dibandara…

    Suka

    Balas
  4. cinta produk sendiri

    Thx infonya brader, ini yg gk banyak dilihat oleh masy awwam, masy awwam tahunya semua majikan TKI itu bejad, suka memperkosa, suka menyiksa bahkan membunuh..toh buktinya dibyk negara yg kita jadi TKW bangsa kita yg dicibir..itu artinya ada yg salah dri sisi kita, pemerintah, pengelola dll..

    Suka

    Balas
  5. ogoh

    INDONESIA=NEGARA GAGAL, melindungi warga negara sendiri aja gak mampu, presidennya juga cema bengong aja ngliat rakyatnya dipancung, geblekkkkk…kloning saja Bung Karno, trus kita jadikan presiden seumur hidup.

    Suka

    Balas
  6. Ping balik: Ingin Tahu Kisah Nyata Kehidupan TKI di Luar Negeri? Baca Ini Dulu | UNTAIAN MAKNA

Beri tanggapan anda, mohon maaf bila tidak bisa membalas