Mudik Motor Lebih Mematikan dari Bom Teroris


Prolog

Selalu saja bikers yang disalahkan

Andai saja kereta Api lebih manusiawi…

Andai saja bus-bus Antar Kota lebih nyaman ditumpangi

Andai saja kapal laut kita senyaman kapal pesiar

Andai saja pemerintah kita sadar, bahwa sepeda motor itu adalah pembayar pajak paling taat

Andai saja pemerintah kita punya nurani …. arrgggghhh

Andai pemerintah kita bisa matematika

Ada 3 juta motor yang melintas jalanan mudik, katakanlah pajak tahunanya 100.000/motor

Nilai pajak tahunan 3 juta motor itu adalah Rp 3.000.000.000.000 per tahun

tapi kemana larinya uang yang seharusnya untuk membangun jalan itu?

3 Trilliun = 3 Ribu Milyar = hanya tersisa beberapa puluh juta untuk sekedar

tambal sulam

…. menguap sia-sia kemakan gayus dan gedung baru DPR


Di balik cerita indah bersilaturahmi dengan orangtua dan sanak saudara di kampung, mudik Lebaran selalu menyimpan tragedi berdarah. Saban tahun ritual pulang kampung itu menjelma menjadi pembunuh manusia berskala luar biasa bahkan jauh lebih dahsyat dari aksi teroris sekalipun.

Tengok saja data korban berikut yang diciptakan empat serangan teroris paling brutal dalam sejarah negeri ini.

Yang paling mutakhir, Bom Mega Kuningan 2009 ‘hanya’ menewaskan 9 orang dan melukai 50 lainnya. Sebelum itu, Bom Bali II yang meledak pada 2005 merenggut 22 nyawa dan mengakibatkan 102 luka-luka. Dua tahun sebelumnya, bom bunuh diri meledak di Hotel JW Marriott, Jakarta. Akibatnya, 12 orang tewas dan 150 cedera. Yang terparah sekalipun, Bom Bali 2002, ‘paling cuma’ menewaskan 202 orang dan melukai 300 lainnya.

Jelaslah, angka-angka itu masih ‘tak seberapa’ dibandingkan yang telah direnggut mudik Lebaran dari tahun ke tahun.

Tahun 2010 ini, sejak H-7 hingga saat Lebaran tiba, Mabes Polri mencatat jumlah kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan mudik sudah mencapai 900 kasus. Dari situ, 164 orang meninggal dunia.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Iskandar Hasan, berharap jumlah korban tewas pada Lebaran ini bisa turun. Melihat angka tahun lalu, siapapun mestinya akan bergidik.

“Tahun lalu 700-an yang meninggal, itu H-7 sampai H+7. Insya Allah lah, kita kan tidak mengharapkan sebanyak itu,” ujar Iskandar usai salat Ied di Mabes Polri, Jumat, 10 September 2010.

Berdasarkan data tahun 2009, dalam kurun waktu H-7 hingga H+7 Lebaran, terjadi 1.544 kecelakaan. Dari jumlah itu, korban tewas mencapai 735 orang, luka berat 976, dan luka ringan 567. Kerugian materiil ditaksir mencapai Rp5,6 miliar.

Yang paling parah adalah di tahun 2008. Selama 10 hari mudik Lebaran terjadi 1.368 kecelakaan. Angka kecelakaan sepeda motor menempati urutan pertama sebanyak 1.149 kasus. Sedangkan mobil berpenumpang sejumlah 219.

Kecelakaan sebanyak itu membunuh 865 orang. Itu belum termasuk korban luka berat 724 orang dan luka ringan 1.184. Kerugian materiil yang ditimbulkannya sekitar Rp4,8 miliar.

Pada tahun 2007, darah yang tumpah di jalur mudik sedikit berkurang dibanding 2008, meski masih lebih tinggi dari angka 2009. Korban tewas tercatat sebanyak 789 orang dengan jumlah kecelakaan 1.875 kasus.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri mengatakan data kasus kecelakaan terus dievaluasi aparatnya setiap tiga hari. Kapolri menjelaskan, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini jumlah kecelakaan terbanyak masih menimpa pemudik sepeda motor. Kebanyakan penyebabnya adalah karena mereka kelelahan dan mengantuk di perjalanan.

Kepolisian RI, kata Jenderal Bambang, terus berupaya menekan angka kematian yang luar biasa ini. Untuk itu, bersama instansi terkait lainnya, Polri terus mengevaluasi pelaksanaan mudik Lebaran. Ada kemungkinan, kata dia, ke depan mudik menggunakan sepeda motor akan dilarang

Sumber: vivanews.com

Beri tanggapan anda, mohon maaf bila tidak bisa membalas

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s