Leasing is not Kartu Kredit … Pliss Deh!


Kredit Motor oleh lembaga leasing boleh aja dibilang biang kerok banyaknya kelahiran roda dua dijalanan. Tapi pliss dehh kalau disamakan dengan kartu kredit. Kejadian meninggalnya sekjen partai di yang katanya dikeroyok oleh debt collector Citybank jelass nggak bisa dipukul rata apalagi sampe disamakan

Lembaga leasing boleh saja disebut pembodohan otomotif, meski seharusnya mereka juga bisa disebut pahlawan penggerak ekonomi. Bayangkan bila tanpa adanya kemudahan kredit leasing motor, apakah jumlah angkutan yang ada sudah memadai untuk mengantarkan para pekerja ke kantornya masing-masing? Apakah emang klo naik transportasi umum itu lebih irit dan efisien daripada naik motor?.

Bayangkan berapa jumlah waktu produktifitas kerja karyawan jika mereka terlambat datang hanya karena antri di busway/bis/kereta … pastinya, macet diatas motor yang punya sendiri itu lebih nikmat daripada antri busway atau didalam bus kota yang banyak pengamen dan pengemis … keluar cost lagi kan?

Ooohhh pabrik/kantor nya lah yang harus menyediakan sarana antar jemput? … ditengah jeratan pajak progressif yang mencekik, kenapa lagi harus patriot bangsa pengusaha yang harus mencekik labanya demi eksis bertahan hidup?. Ambil contoh jika sebuah depo distributor memiliki armada 7 buah … lhak yo modarrr kena pajak progessif, nggak heran sekarang aja harga-harga sudah naik 10-15%

Dan tebak siapa yang akhirnya jadi korban? … PETANI … yup musim panen sebentar lagi, pemerintahan SiBuYa sudah merencanakan untuk menurunkan harga beli gabah dengan alasan biar terjadi deflasi. Padahal di India, Vietnam dan  Thailand, saat ini para petani sedang memetik harga panen tertinggi yang pernah ada dalam sejarah … sedang petani Indonesia …ndlosszzoorrrrr 😈 cuma memakan janji palsu

Soo nggak ada yang salah to dengan leasing motor, itu bukan pembodohan, tanpa ada kemudahan kredit  motor … mungkin energi produksi negeri kita ini sudah ndlosszzoooeerrr

Pembodohan yang dilakukan oleh kartu kredit bukan pada tingkatan yang sama dengan yang dilakukan lembaga leasing. Kartu Kredit lebih parah, lebih bonyok, blass nggak ada manfaatnya karena tujuanya adalah konsumtif murni 100% …

klo pun sekarang ada seminar-seminar trik-trik yang katanya kartu kredit bisa dijadiin modal usaha, Bull shit, itu adalah salah satu pembodohan massal yang emang di grand desain sama pelaku perbankan agar mereka lebih sedikit membuka kran rekening koran yang “hard risk” daripada “credit card” yang soft, menggiurkan dengan bunga mencekik.

Soo klo ada orang tercekik kartu kredit sampai mati … yo wajar lha wong yang dibeli bukan barang produktif macam sepeda motor.

Fakta lainya, biker-biker yang urakan dan kaum protoller dijalanan justru kebanyakan beli motor secara cash, entah karena emang dari golongan “the have” ataupun dari anak-cucu kaum TKI suksess ataupun dari golongan lain. kalau kaum kreditur … wuihh boro-boro mau mrotoli, mikir cicilan bulan depan aja kadang mumet :mrgreen:

Ada baiknya kalau pemerintah mewajibkan pembelian sepeda motor pake sistem leasing, biar pada nyadar bahwa motor hanyalah harta titipan yang harus dirawat dan dikendarai dengan sehat. Bukankah nyawa saja kita nyewa dari Tuhan 8)

53 thoughts on “Leasing is not Kartu Kredit … Pliss Deh!

  1. Ping balik: Review Blogz,… Leasing is not Kartu Kredit… dari Amama Ali …!!! « Rudi Triatmono Personal Blogs

  2. gogo

    ada benarnya jg bro, motor yg dipake para alay ababil biasanya cash, berani dimodif macem”. tp klo motor kreditan, kesannya eman2 bngt. mending dijaga baik ampe bpkp ditangan..

    Suka

    Balas
      1. Awakku_1927

        kalo orang dah dewasa.. biasanya pertimbangan dah banyak… toh kebanyakan mereka tetep leasing karena secara hitung-hitungan bisa jadi lebih menguntungkan.

        LAgian case kredit motor macet seingat saya di tulisan suatu media gak sampai 5 persen…so…??

        Suka

      2. bennythegreat

        sekarang kembali ke basic.
        leasing buat apa? -> buat mendapatkan motor.
        kenapa leasing? -> karena cash gak cukup.
        kenapa beli motor? -> lhaa..naik angkot gak manusiawi.

        so, disini orang udah “diarahkan” oleh kondisi, sarana yg disediakan gak manusiawi, jadilah cari solusi sendiri2.

        kredit macet gak sampe 5%? jangan percaya media masbro.
        coba sekali2 main ke leasing motor. lihat dulu perbandingan total konsumen leasing dan motor2 tarikan.

        Suka

  3. si koneng

    setuju semua….

    yg perlu pendewasaan ya jelas konsumen, apa dia bisa menghasilkan dgn kreditnya? atau dgn kata lain, kreditnya membantu proses lahirnya pendapatan, atau tidak.

    tanpa kemudahan leasing, penjualan motor gag kayak skrg, kl gag kyk skrg, mana mungkin honda ngeluarin cbr, mana mungkin dulu yamaha keluarin vixion, dll….

    Suka

    Balas
      1. redlight

        sumpah aku gak percaya. pernah lihat, gak ada bedanya. sama2 mencekik. syariah cuma embel2 nama saja disini. maaf bukan sara, saya jg orang Islam

        Suka

  4. Awakku_1927

    Numpang komen Omm… 😀
    Di sono komen ane dihapus wekekekek

    … Maklumlah… orang kaya bawaan orok, gak pernah ngerasain susahnya cari duit.

    Dipikir hidup cuman makan , minum, nongkrong di cafe mahal, balapan… belum pernah ngerasain menghadapi pilihan hidup mati yang sangat sulit.
    Kalau orang kere bisa cash… ya cash aja, ngapain pakai kredit

    Suka

    Balas
  5. gerorogunso

    masing2 punya sudut pandang… dan bener semua, tergantung kita aja kok, mo leasing silakan cash ya gak dilarang 😀

    piss ah :mrgreen:

    Suka

    Balas
    1. kidz

      cash emang ga di larang, tapi di persulit..
      ini terjadi di dealer2 “nakal” di daerah.. masa mau beli cash di suruh nambah 1juta dari harga brosur.. ckckck.. parah..

      Suka

      Balas
  6. vanz21fashion

    “biker-biker yang urakan dan kaum protoller dijalanan justru kebanyakan beli motor secara cash, entah karena emang dari golongan “the have” ataupun dari anak-cucu kaum TKI suksess ataupun dari golongan lain. kalau kaum kreditur … wuihh boro-boro mau mrotoli, mikir cicilan bulan depan aja kadang mumet”

    yakin? kayaknya terlalu bias ah

    btw, sisanya tentang kenyataan sebuah leasing ada benar juganya 🙂 melihat dari sisi yang berbeda..

    Suka

    Balas
  7. beopat

    kulonuwun,
    secara disini bersudut pandang pada kondisi cashflow sedang mobilitasnya tinggi. sehinggga tertolong dengan leasing >>>> ok
    secara disana bersudut pandang pada kondisi leasing yang ternyata cicilannya lebih dari 70%/bulan, yang mana akan membuat klenger yang nekat ngambil cicilan model gitu >>>ok juga
    jadi,,, kalo masrob yang laen juga punya sudut pandang yang lain, dimana ternyata tidak menggeneralisir suatu kondisi ya sah2 saja. imho thok
    zwinggggggghhhhhhh…… pissdeh..

    Suka

    Balas
  8. robotic_munky

    sama kaya komen saya di warung sebelah, leasing tu pisau bermata dua . . .
    saya pun bakal ngredit motor untuk transportasi saya ke kantor (sampe akhirnya ayah saya beliin secara cash n saya ngredit ke dia), karena kendaraan umum gak manusiawi . . .

    tapi emang sih kalo dipikir2 paling mengerikan tu credit card, sampe sekarang saya ga punya credit card, ya kalo ga mampu beli jangan pake credit card,
    credit card ngegiring orang buat konsumtif . ..

    Suka

    Balas
  9. electra

    pada dasarnya saya pribadi tidak setuju kalau ada leasing yg pake dp terlalu rendah…
    sebenarnya itu bukan untuk membantu masyarakat tapi malah mencekik di kemudian hari…
    hati hati terhadap hantu kridit….

    Suka

    Balas
  10. uDien d'kab 234

    imho
    sebenarnya dilematis …
    satu sisi memang kita perlu super hati-hati untuk masuk dalam lingkaran leasing biar gak pussss iiiiiiiiiiiinng
    di sisi lain kalau mau cash juga tetep pusss iiiiiiingg

    kesimpulannya:
    1) yang bisa beli cash … ya harus dipermudah jangan diarahkan untuk kredit via leasing …
    2) mbok ya bunga kreditnya jangan terlalu besarlah … truzzzz jangan sembarangan ngasih kredit kepada yang tidak atau belum mampu ….
    contohnya : untuk leasing itu perlu syarat-syarat, tapi kadang syarat-syarat itu gak diindahkan, kadang ada pemalsuan KTP, KK, slip gaji, dll ….

    jadi, pemerintah juga harus turun tangan untuk membenahi per leasinga-an sehingga tidak ada istilah kredit maceeeeeeettttt …. dan tentunya sarana angkutan massal harus lebih dimaksialkan …

    yang jelas kalau bicara ttg pembodohan otomotif …
    ya kita-kitanya nih yang harus pinteeeeeeeeerrrr

    hehehe

    Suka

    Balas
  11. B-Man

    ge sih pusingnya cuma karena harga gabah aja. sebagai petani, harga gabah di tingkat petani itu gak pernah tinggi. Jadi jangan diturunin dari tingkat petaninya dong, tapi dari rantai distribusinya! sibuya sibuya. harga gak menentu, apa2 terpaksa kredit itupun harus bener2 butuh.

    Suka

    Balas
  12. Mazman

    Mewajibkan pembeli mtr melalui kredit? Ane gak stuju banget !!! Apalagi kl petani yg tiap bulanya gak slalu gajian…bnyk kasus curang gr2 kredit macet ,sbg cnth sang debkolektor narik mtr tp gak masuk d kntr leasing tp dipreteli d jual sndiri.n sblm d tarik mtr d preteli binti d oplos.. N yg plg menjengkelkan adlh mau beli mtr diharuskn kredit !! Silahkn bg yg mampu kredit tuk kredit tp jgn pksa yg mampu cash tuk kredit!! Just share

    Suka

    Balas
  13. Ping balik: Beli Motor: Leasing atau Pinjem uang ke Bank? « semua yang ada di otak

  14. Goyip

    Gw beli motor kredit bukan karena gak punya duit cash…tapi kenapa mesti beli cash kalo sisa duitnya masih bisa diputer lagi buat maen judi…ha…ha…ha…kabooorrr…

    Suka

    Balas
  15. redlight

    cuma sekedar copy paste 😀

    Bank Umum:
    Kita mengkredit motor seharga – misal 18 juta, untuk jangka waktu 3 tahun.
    Dengan bunga 1% bulan, maka dalam 3 tahun bunganya adalah 36%,
    jadi harga motor yang harus kita bayar total adalah,
    18.0000.000 + 18.000.000 x 36/100 = 24,48 juta.
    Berarti cicilan perbulan adalah,
    24.480.000 : 36 x = 680.000 rupiah.

    INI HARAM!!!

    Bank Syariah:
    Kita hendak membeli motor seharga 18 juta rupiah, dan dengan datang ke bank syariah.
    Bank yg baik tsb dengan senang hati membantu kita dengan suatu skema (apalah istilahnya saya tidak peduli) berupa:
    Bank membeli motor tsb ke dealer seharga 18 juta,
    lalu dengan menerapkan PRINSIP KEUNTUNGAN JUAL BELI,
    bank langsung menjual (kembali) motor tsb kepada kita dengan harga yang sudah DINAIKKAN,
    sesuai dengan perhitungan bank tsb untuk mencari LABA DARI HARGA BELI.
    Ditetapkanlah (dengan perhitungan yg kurang lebih sama dengan bank umum) harga jual motor dari bank yang harus kita beli adalah;
    24,48 juta.
    Tapi karena kita tidak sanggup membayar secara tunai,
    Maka disediakan mekanisme pembayarannya yang dilakukan dengan cara mencicil sebanyak 36 kali selama 3 tahun.
    Berarti cicilan perbulan adalah,
    24.480.000 : 36 x = 680.000 rupiah.

    INI HALAL!!!

    Suka

    Balas
    1. AAA

      dalam jual beli yg penting tuh akadnya. kepastian..
      Nikah ama kumpul kebo juga beda diakad doank Om..

      Ga usah pesimis gitu dah

      Suka

      Balas
      1. redlight

        bodo amat ya nyamain ama urusan nikah..

        faktanya gak ada yg bisa membantah ketidakjelasan lembaga syariah2an itu

        Suka

  16. Mr_Long'S

    Fakta lain ny biker yg urakan di jalan kebanyakan beli motor chas….
    Perlu di garis bawahi…
    fakta, mana fakta ny,?? Ada data valid ny gak,?? Klo ga ada berarti itu semua cuma Hoax bukan Fakta…
    Klo mau jujur tuhh ank muda sekarang (klo bapak” banyakan kalem) yg alay kebanyakan (subjektif) beli motor credit dngn angsuran rendah… Buat apa,?? Buat bahan eksperimen mereka, ada yg utk belajar ngoprek mesin, adu kebut, free style dll jdi mereka ga sayang klo suatu saat nanti motor ny rusak dan di tarik pihak leasing karena udah puas memperkosa motor ny habis habisam di tambah uang yg masuk baru sedikit, coba klo chas, wedeeh nyesek banget 16 juta buat eksperimen coba”… Mangka ny gaul bro!
    Jadi menurut gw semua yg u tulis itu subjektif

    Suka

    Balas
  17. amama ali

    @redlight: perbedaanya pada bungan dan profit margin, pada profit margin sifatx terbebas dari naik turunx suku bunga,dan itu harus dilakukan tawar menawar lalu disepakati,dan,berapa pun besar kecilnya profit margin sama sekali gak ada patokan

    Suka

    Balas
    1. redlight

      gak ada patokan tapi ujung2nya mencekik juga. coba cari leasing syariah, akhirnya total yg dibayar konsumen sama aja. dan mereka pake embel2 syariah.

      trus apakah yg mengaku2 syariah itu melaksanakan Profit/Loss Scheme (PLS) sesuai ketentuan syariah yg sebenarnya ?

      syariah2an itu cuma ambil aturan enaknya aja 😀 giliran yg tidak enak padahal disyaratkan, tidak mereka lakukan

      Suka

      Balas
  18. wong gendeng

    Credit card adalah lingkaran setan, bersifat konsumtif dan gak ada manfaatnya selain menguras kantong.
    Leasing adalah lembaga perkreditan, kalo mampu beli motor secara cash ya silakan, jika tak mampu, dipikir dulu manfaat untuk menggunakannya.

    Suka

    Balas
  19. Ping balik: Leasing Otomotif: Pembodohan Otomotif atau Bukan? | UNTAIAN MAKNA

Tinggalkan Balasan ke a12g4p5 Batalkan balasan